Once Upon a Time in Madinah
11.44
Udara subuh yang dingin di kota Madinah menyapa tubuh saya
saat turun dari bus. Saya merapatkan jaket seraya menerima kunci kamar hotel
Rawda Al Aqeeq dan bergegas masuk.
Perjalanan selama kurang lebih 6 jam dari bandara King Abdul
Aziz di Jeddah menuju Madinah setelah proses imigrasi yang menguji kesabaran membuat
saya lelah dan butuh beristirahat segera. Usai sholat subuh, saya pun
merebahkan diri.
Pukul Delapan pagi, usai sarapan kami berkumpul di Lobby
hotel dan berjalan menuju Masjid Nabawi. Kami melangkah ditemani sekumpulan
merpati yang terbang seolah mengantar kami memasuki Gate 8 masjid Nabawi. Masya
Allah, bergetar perasaan saya, rasa tak percaya saya berada di Masjid agung
tempat Rasulullah beserta sahabatnya dimakamkan.
![]() |
Masjid Nabawi |
Assalamualaika ya Rasulullah ...
Asalamualaika ya Habiballah ...
Raudhah,
Taman Surga
Setelah diberi pengarahan dan berdoa, rombongan kami
berjalan menuju gate 25 menuju Raudhah. Raudhah adalah tempat paling mustajab
untuk berdoa. Ciri-ciri Raudhah adalah karpetnya yang berwarna hijau.
Beruntungnya rombongan kami adalah rombongan terakhir yang masuk ke Raudhah
sehingga kami tidak perlu khawatir didesak jamaah selanjutnya.
Memasuki Raudhah tentu saja berdesakan, semua jamaah ingin
merasakan bermunajat di tempat yang disebut Taman Surga. Para Askar pun bertindak
tegas dan tak segan memperingatkan para jamaah dengan keras. Saya berhasil sholat
di sisi kiri sebelum akhirnya didorong Askar ke tengah untuk memberikan tempat
bagi jamaah lain. Masya Allah, meski terhuyung-huyung malah kondisi di tengah
lebih kosong dan saya bisa leluasa sholat lagi.
Gate 8
Masjid Nabawi
Usai mengunjungi Raudhah kami bebas berkeliling dan ibadah
di Masjid Nabawi yang terkenal dengan payung cantiknya hingga dzuhur tiba. Usai
dzuhur saya kembali ke hotel melalui gate 8. Tepat di luar gate, pedagang aneka
barang dan makanan sudah begitu semangat menyambut jamaah. Saya jadi tertawa
sendiri menyaksikan ibu-ibu dari negara yang berbeda namun begitu belanja
tiba-tiba punya kesamaan yaitu menawar.
Usai makan siang dan beristirahat di hotel, kemudian jam
tiga saya kembali menuju masjid Nabawi untuk menunaikan sholat ashar.
Bada ashar saya berjanji untuk bertemu seorang teman di
gate 8. Teman saya ini berasal dari Jakarta, ia sedang menimba ilmu di salah satu Universitas di Madinah. Karena saya tidak membeli paket internet, teman saya ini pun menawarkan menggunakan wifi miliknya. Semoga Allah membalas kebaikanmu ya, Aamiin ...
Setelah kami bertemu, teman saya ini mengantar kami berdua ke Bin Dawood supermarket di sana. Saya pun tak menyiakan kesempatan membeli kopi khas Arab.
Setelah kami bertemu, teman saya ini mengantar kami berdua ke Bin Dawood supermarket di sana. Saya pun tak menyiakan kesempatan membeli kopi khas Arab.
Menjelang maghrib kami kembali ke masjid Nabawi lengkap
dengan barang belanjaan. Saya dan teman yang baru saya jumpai di gate 8 itu pun berpisah. ia menuju gate khusus ikhwan, sementara saya harus masuk gate khusus akhwat. sebelum pergi ke pintu masing-masing, ia menyerahkan sebuah kotak besar kurma untuk saya. Ditemui, ditemani serta diantar keliling masjid Nabawi saja saya sudah senang, apalagi ditambah bingkisan begini. Syukron.
Saat sholat maghrib, saya memilih di pelataran hingga bisa melihat senja turun dan matahari yang terbenam. Masya Allah, betapa beruntungnya saya bisa berada di sini. Saya tetap berada di masjid Nabawi hingga selesai sholat isya kemudian kembali ke hotel untuk makan malam dan istirahat.
Saat sholat maghrib, saya memilih di pelataran hingga bisa melihat senja turun dan matahari yang terbenam. Masya Allah, betapa beruntungnya saya bisa berada di sini. Saya tetap berada di masjid Nabawi hingga selesai sholat isya kemudian kembali ke hotel untuk makan malam dan istirahat.
12 comments
Mbak Yun, pasti sering nangis pas disana. Aku kebayang kalo sampe sana pasti nangis terus saking bahagianya. Tiap malem takbiran lebaran haji aja aku selalu sedih, rasa kepingin kesana tp blm dipanggil juga...
BalasHapusNgomong2 mbak yun, payung2 cantik itu salah satu pengerjaan konstruksinya dilakuin oleh perusahaan yg aku audit hihi (merupakan perusahaan MNC)
kartinismayanti.wordpress.com
Masya Allah... Indahnya taman surgawi, indahnya penjabaran ini. Semoga Allah juga berkenan bagi saya untuk beribadah di sana. Aamiin Allahuma Aamiin
BalasHapusMasya Allah kak Yun,,, smoga segera menyusul,, barakallah ya kak..
BalasHapusMasyaAllah...balada kurma cinta aja ini blm dimasukkan ;)
BalasHapusSemoga saya nanti diberi waktu dan tenaga utk ke sana
BalasHapusAamiin ... Insya Allah Kak
HapusMasyaallah...perjalanan religi yang ingin diulang ya,mbak....
BalasHapusSubhanallah, semoga sehabis umroh Mba yun bisa lebih taat ibadahnya dan semoga saya bisa kesana sama orang tua suatu saat amin hehehehe...
BalasHapusAku ketawa pas bagian ibu-ibu seluruh dunia punya kesamaan pas belanja. Nawar. Hahahaha
BalasHapusSetelah baca tulisan mbak Yunita, aku rindu saat-saat indah di sana. Alhamdulillah Oktober 2017 saya berkesempatan kesana secara Backpacker.
BalasHapusAlhamdulillah ya Kak smeoga bisa ke sana lagi dan merasakna beribadah di Baitullah.
HapusAamiin Allahuma Aamiin.
HapusBlog ini adalah "kelas kecil" Miss Yunita, tempat menikmati kisah sambil minum kopi. Terima kasih sudah berkunjung. Kalau suka boleh komentar, boleh juga di-share. Mohon tidak meninggalkan link hidup.