Pengujung Desember 2013, kedua orang tua saya berangkat
umrah ke Tanah Suci. Sebenarnya mereka dijadwalkan berangkat bulan Juli lalu,
namun karena kendala dokumen nenek yang tak lengkap, maka keberangkatan pun
diundur.
Hotel Done yah …
Begitu saya mengirim pesan di grup whatsapp kami, langsung
disambut dengan gembira. Yup akhirnya jadi juga renacana kami menghabiskan
liburan akhir Desember ke Bandung. Rencananya kami akan menginap 1 malam di
Bandung Kota yaitu daerah Pasir Kaliki. Kemudian disambung dengan menginap 1
malam lagi di Ciwidey.
Penghujung Oktober yang belum disapa hujan membuat saya dan
Erika memberanikan diri ikut trip ke Pulau Tunda. Pulau Tunda terletak di
Serang, Banten. Demi trip ini kami berdua jadi membeli sleeping bag itupun browsing dicari yang termurah. Penjualnya pun
tinggal di Bekasi, kami meminta Eri untuk COD dengan yang jual sleeping Bag itu yang ternyata masih
anak SMA.
17 Agustus 2013
Dengan semangat kemerdekaan (ceileeh) kami bangun pagi dan
beres-beres, final packing and final
checking. Sarapan pagi di warung nasi pertigaan kemudian berpamitan pada
bapak ibu penjual nasi yang ramah itu.
16 Agustus 2013
Mentari pagi muncul di langit kota Solo tepat setelah kami
selesai mandi dan berdandan. Pagi ini kami akan mengunjungi candi Sukuh di
Lereng Gunung Lawu. Sudah lama sekali saya ingin ke Candi Sukuh.
15 Agustus 2013
Setelah memastikan tak ada yang tertinggal, kami pun keluar
dari Hotel Nuwun Sewu ehh Hotel Dewi Rahayu. Sebagai memorabilia bahwa kami
pernah dibohongi oleh konspirasi satpam dan tukang becak, maka kami pun berfoto
dengan hotel yang dipoyok dilebok itu. Kenapa saya bilang dipoyok dilebok?
Karena kedua teman saya ini terus-terusan menghina kondisi hotel tapi tiap
diajak pindah engga pernah mau. Mungkin persis juga dengan istilah benci tapi
rindu.