Serunya Street Photography
21.29
Sabtu 24 Februari pukul sembilan tiga puluh pagi, ojek online yang saya tumpangi merapat di
sebuah gedung berdesain unik di
bilangan Kuningan Jakarta Selatan. Setelah mengembalikan helm (ini yang sering
terlupa dan dengan cuek melangkah meninggalkan driver ojek online, Maafkan
daku Babang Gojek) saya bergegas masuk ke dalam Jakarta Smart City Hive yang
dikenal dengan sebutan JSC Hive.
Betapa leganya saya ketika masuk ruangan dan mengisi daftar hadir ternyata acara belum dimulai. Meski
saya datang sedikit telat, Alhamdulillah saya tidak tertinggal materi penting
yang diselenggarakan oleh Kelas Blogger. Street
Photography adalah materi yang akan saya ikuti hari ini. Dengan pemateri
sekaliber Kang Dudi Iskandar, siapa yang tidak mau ikut pelatihannya.
Ketika langkah kaki saya memasuki ruangan pelatihan, saya sedikit
terpana. Ruangan cukup besar itu beralaskan karpet hijau serupa lapang bola
yang luas dengan hamparan bean bag aneka
warna yang sungguh nyaman untuk bersantai sambil tidur-tiduran.
![]() |
ruangan di JSChive |
Tempat duduk di ruangan itu pun sungguh unik, didominasi unsur kayu yang
coklat seolah menyatu dengan karpet hijaunya. Tempat duduk merupakan tangga
bersusun yang menyerupai rak-rak dilengkapi soket listrik untuk mengisi daya
laptop ataupun ponsel kita. Ah betul-betul suasana yang nyaman. Saya pun
memilih duduk di tangga kayu dan meletakkan barang bawaan.
Acara dibuka oleh Agil, MC yang konon diimpor dari Grogol. Komunitas
Kelas Blogger ini begitu ajaib, ramah dan hangat. Saya seolah disambut baik
padahal kenal saja tidak, bertemu pun baru hari ini namun saya sudah merasa
begitu akrab.
![]() |
sang MC kondang Pic: @syaifuddin1969 |
Setelah MC membuka acara, Enrico Lukman sebagai Evangelist C2live hadir memberikan sambutan dan sekilas tentang
C2live. C2live merupakan sebuah jaringan media yang mendukung blogger, penulis
serta pembuat konten di Indonesia dalam membagikan cerita-cerita mereka yang
mengagumkan.
Sejalan dengan visi C2live yang ingin menjadi wadah berkumpulnya buah
pikiran seputar isu terkini di Indonesia dengan membantu komunitas blogger
lewat kegiatan edukasi dan penyediaan teknologi. Kelas Blogger bekerja sama
dengan mengadakan edukasi untuk para blogger dengan materi street photography.
Bekerja sama dengan C2live memberikan kemudahan untuk para blogger
antara lain artikel akan mendapat visibilitas lebih serta backlink (C2live.com)
juga bantuan penyedian berbagai dukungan serta tempat acara dan makan (C2live meetup)
Tibalah saat yang saya tunggu yakni materi street photography yang dibawakan Kang Dudi Iskandar. Sebagai newbie di dunia blogger, penting sekali
bagi saya untuk belajar fotografi. Foto yang menarik akan menunjang tulisan di
blog saya.
Kamera terbaik adalah kamera yang Anda miliki
Kutipan dari Arbain Rambey yang disampaikan Kang Dudi menyadarkan saya.
Selama ini saya sering minder karena tak punya kamera canggih sekelas DSLR
ataupun Mirrorless, saya hanya mengandalkan kamera ponsel. Ternyata Kang Dudi
pun mengandalkan kamera ponselnya, ahh serta merta rasa pd saya meningkat tajam
hahahaha.
![]() |
Kang Dudi Iskandar |
Fotografi jalanan umumnya memuat objek di ruang terbuka publik dalam
kondisi candid atau tanpa pengarahan.
Modal untuk street photography atau
bekennya nyetrit antara lain kamera
yang mudah dibawa, mata selalu siaga, berbaur dan mohon ijin, foto setiap
momen, serta mengatur kamera yang cepat.
Variasi angle, memperhatikan arah cahaya, refleksi, momen dan tiga
kata (ijin, maaf, terima kasih)
menjadi poin penting untuk teknik pengambilan gambar saat nyetrit. Saat mengambil gambar dengan ponsel usahakan memegang
dengan kedua tangan agar gambar tetap fokus dan tangan tidak gemetar saat
memegang ponsel.
Menciptakan sebuah foto mudah, hanya menekan tombol shutter namun belum tentu menghasilkan foto yang baik, perlu jam
terbang untuk mengasah insting. Demi mengasah insting pra peserta, kang Dudi
meminta kami berkeliling mencari objek foto selama tiga puluh menit di sekitar
gedung JSChive untuk kemudian dikurasi.
![]() |
Objek 1: Optimus Prime di Indonesia |
![]() |
Objek foto 2 |
Teriknya matahari tak mengurangi semangat peserta dalam berburu objek
foto di pelataran gedung JSChive. Saya pun tak menyiakan kesempatan untuk naik
ke lantai tiga, rooftop dan menemukan
objek foto yang luar biasa menarik. Tiga puluh menit berlalu sudah dan kami
harus kembali ke ruangan.
![]() |
Rooftop JSChive |
![]() |
Rooftop JSChive |
![]() |
Objek foto 3 |
![]() |
Objek Foto 4 judul: Merah Putih Terulah Kau Berkibar Meski Digerus Zaman |
Makan siang kali disediakan oleh Berrykitchen. Kemasannya menarik dengan
sekat-sekat agar makanan tak tercampur. Menu yang lengkap dengan tentu saja
sehat masih dilengkapi dengan pudding sebagai pencuci mulut. Sambil menikmati
makan siang, foto-foto para peserta pun ditampilkan serta dikurasi langsung
oleh Kang Dudi. Foto saya masih banyak kekurangannya, tidak apa-apa namanya
juga belajar (menghibur diri hehehehe).
Menjelang penutupan, para peserta diperkenalkan pada kepala sekolah
Kelas Blogger yang baru menggantikan yang lama. Saya merasa komunitas ini unik
sekali dalam penggunaan istilah-istilahnya sehingga membuat saya tak sabar
ingin mengetahui dan ikut serta dalam tiap kegiatannya.
11 comments
Semoga bermanfaat dan terus berkarya
BalasHapusterima kasih Kang Dudi atas ilmunya
HapusMerasa terpanggil pas lihat judulnya, saya juga lagi suka-sukanya sama street photography hehe
BalasHapuswaah iya? serunya kalau pelatihan street photography itu bisa bisa langsung praktik dan diberi komentar
HapusWah, suka banget deh Kak Yun, sama fotonya yang bendera usang berkibar dengan latar belakang langit. Ini seru banget ya materinya. Tema street Fotografi, butuh kejelian menangkap momen, apalagi kalau temanya udah human interest, duh rasa-rasanya masih butuh banyak belajar banget, banyak dipakai. Mau juga dong info-info pelatihan beginian, hehehe
BalasHapusiya foto itu kaya ironis banget ya, gedung tinggi tapi benderanya usang. sip nanti kalau ada info-info dikasih tahu deh
HapusRoof topnya JSC keren juga, ya. Kapan-kapan mau main ke sana, ah. Btw Kak Yun njepretnya keren tuh yang human interest :D
BalasHapuskeren banget Mbak, bisa buat piknik2an juga. kalau artikel ini menang bisa pakai JSChive 100 jam kalau ga salah, kan lumayan hehehhee. akhir-akhir ini merasa perlu banget latihan fotografi terutama yang human interest
Hapusmakasih informasinya
BalasHapusSedih liat benderanya, ternyata angin dan udara Jakarta memang kejam yah, Kak Yun?
BalasHapusKeren sekali Mba yun
BalasHapusBlog ini adalah "kelas kecil" Miss Yunita, tempat menikmati kisah sambil minum kopi. Terima kasih sudah berkunjung. Kalau suka boleh komentar, boleh juga di-share. Mohon tidak meninggalkan link hidup.